In Pictures: Tampilan psikedelik dari Equation, 'cave Rave' yang terkenal Di Vietnam
“Musik jelas terdengar lebih bagus di dalam gua. Rasanya seperti melangkah ke dunia lain.”
Ketika musim semi tiba dan alam terlihat cerah, kami kembali ke latar belakang batu kapur yang mengagumkan di Gua Mo Luong untuk menghadiri salah satu festival yang paling unik di Asia, yaitu Festival Equation.
Festival yang sering disebut sebagai cave rave ini telah memasuki tahun keempatnya pada awal bulan April. Festival yang kini telah dikenal secara global, telah menjadi pusat perhatian bagi skena musik Vietnam, mengumpulkan seniman, pecinta musik, dan pengunjung dari seluruh kawasan untuk sebuah weekend yang benar-benar istimewa. Dengan dua panggung yang berbeda, acara ini menampilkan berbagai penampilan siang dan malam dari beberapa seniman musik eksperimental terbaik Asia, termasuk Wata Igarashi, Elaheh, dan DOTT dari More Rice Records, Sunju Hargun dari Siamese Twins, serta duo b2b dari Manila, Emel Rowe dan Saint Guel.
Rachelle Hristenko dari Mixmag Asia, membawa kamera point-and-shoot-nya, memutuskan untuk berpetualang ke utara Hanoi, menuju kota Mai Chau yang kuno dan indah, untuk menikmati keindahan psikedelik. Dalam cerita yang dibagikannya, Rachelle menggambarkan, "Gua ini seolah-olah telah diubah menjadi taman bermain yang penuh dengan cahaya dan visual psikedelik yang menghasilkan berbagai warna. Sinar laser yang bersilangan menembus kabut, menambahkan sentuhan magis pada ruangannya. Musik terdengar begitu menggugah di dalam gua tersebut, seakan-akan membawa kita ke dunia yang berbeda. Di sisi lain, The Garden adalah tempat untuk bersantai, dengan sudut-sudut nyaman seperti tempat tidur gantung di bawah pohon dan rumah pohon di taman, tempat para pengunjung bisa bersantai dan meresapi suasana."
Sekilas, festival ini benar-benar membawa pengalaman yang luar biasa bagi semua yang hadir, di tengah keindahan alam dan karya seni psikedelik yang memikat.
Terjebak dalam momen yang menyihir, Rachelle memilih set terbaiknya dari penampilan Roman Flügel di dalam gua pada hari pertama festival. Pada hari kedua, dia menikmati kebahagiaan suasana siang hari yang dirancang dengan cermat oleh penyelenggara festival dan salah satu pendiri Savage, Ouissam. Rachelle lalu memulai perjalanan selama empat jam yang menakjubkan, dimulai dengan penampilan sensasional dari Jepang, Powder, dan diakhiri oleh DJ berbasis di Hanoi dan festival resident, Di Linh, keduanya menghadirkan set yang menghipnotis di dalam gua batu kapur yang memukau.
Salah satu momen utama yang sangat diingat oleh Rachelle adalah ketika Genderfunk x Peach x Snug tampil bersama. "Para seniman drag ini menampilkan musik dari berbagai era, dan semuanya menghibur banget sehingga semua orang happy sampai-sampai semua orang sempat nari dalam lingkaran."
Semua pengalaman ini menjadi lebih hidup berkat pencahayaan yang spektakuler dan proyeksi visual yang dibuat oleh kolektif Human Spectrum yang berasal dari Bangkok.
Dianggap sebagai weekend yang memanjakan semua indera, Rachelle mengabadikan momen-momen nggak terlupakan ini dengan kamera digital point-and-shoot Fuji FinePix 4500 miliknya, yang menghasilkan archive visual berwarna-warni yang memicu kenangan tentang salah satu weekend yang paling diperbincangkan di seluruh Asia.
[Via: Mixmag Asia]
Rachelle Hristenko adalah freelance graphic designer dan creative di Mixmag Asia yang berbasis di Singapura. Ikuti dia di Instagram di sini. / Jemima Panjaitan adalah Writer Mixmag Indonesia. Ikuti dia di Instagram.