260 orang tewas di festival musik dekat Gaza akibat serangan kelompok militan
Serangan terjadi pada hari Sabtu (7/10) di festival musik psytrance Universo Paralello dekat Jalur Gaza saat terjadi pertempuran antara Hamas dan Israel
Bertepatan dengan festival Yahudi — Sukkot, ribuan pecinta musik semangat menantikan festival musik trance yang diadakan di Israel bagian selatan. Hanya dalam beberapa jam saja, festival Universo Paralello, yang berlokasi dekat Kibbutz Reim, tidak jauh dari Jalur Gaza, menjadi salah satu sasaran utama para militan Hamas ketika mereka melancarkan serangan pada pukul 6:30 hari Sabtu (7/10).
CNN melaporkan setidaknya 260 orang tewas telah ditemukan di lokasi festival pada hari Minggu dan beberapa peserta dibawa sebagai sandera, laporan tersebut juga disertakan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak festival.
Universo Paralello, yang berlangsung pada tanggal 6-7 Oktober, adalah sebuah festival yang berasal dari negara bagian Bahia di Brasil dan berfokus pada musik psytrance, jenis musik trance dengan BPM tinggi yang sudah lama menjadi salah satu bentuk musik elektronik paling populer di Israel.
Versi Israel dari Universo Paralello, yang disebut Supernova Sukkot Gathering setelah perayaan hari Yahudi, merilis pernyataan ini di Instagram pada hari Minggu (8/10): "Tribe of Nova terkejut dan merasa sangat sedih. Kami mendukung dan berpartisipasi dalam duka keluarga mereka yang hilang dan tewas. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pasukan keamanan, siap sedia. Mereka selalu dalam kontak dan berada di lapangan selama pemindaian dan pencarian untuk menemukan mereka yang hilang."
Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa penyelenggara festival akan menyampaikan informasi tentang orang-orang yang hilang kepada pihak-pihak yang berwenang.
Line-up menampilkan produser musik psytrance dari negara-negara termasuk Brasil, Spanyol, Jepang, dan Meksiko, dengan penampilan dari Aladin, Artifex, Astral Projection, Flare Jackalon, Jumpstreet, Kido, LIbra, Man With No Name, Noface, Protanica, Rocky Tilbor, Shove, Spectra Sonics, Swarup, dan Wegha.
"Kami penuh harapan dan berdoa agar kabar baik segera datang kepada kami dan kepada anda," lanjut pernyataan tersebut, yang ditulis dalam bahasa Ibrani. "Dalam saat-saat seperti ini, penting bagi kita untuk kuat dan bersatu, penuh keyakinan, kita akan saling mendukung dan hadir bagi siapa pun yang membutuhkannya."
Sejak pernyataan keluar, festival musik tersebut telah mengunci halaman Instagramnya.
[Via Newsweek]
[Via CNN & The Washington Post & BBC]
Jemima Panjaitan adalah Writer Mixmag Indonesia. Ikuti dia di Instagram.