Erykah Badu buka-bukaan tentang wellness menjelang event Merasa di Bali
"Saya pikir sangat penting untuk menghormati dan mengamati tradisi, terutama cara-cara lama."
Potato Head Bali menghadirkan kembali Merasa dalam bentuk pengalaman wellness selama tujuh hari yang bertujuan untuk meremajakan pikiran dan tubuh melalui musik, kreativitas, dan perawatan diri.
Yang lebih menarik lagi tahun ini adalah co-curator-nya—Godmother of Neo-Soul sendiri, Erykah Badu, yang juga akan tampil live di hari pertama.
Mencerminkan resonansi penuh jiwa dan kekuatan kreatif Erykah, program selama seminggu ini mengajak para peserta dalam perjalanan transformatif untuk penemuan jati diri dan pertumbuhan, menghormati praktik tradisional, dan memperjuangkan kehidupan yang selaras dengan alam.
“Merasa sangat murah hati memberi saya peran dalam meninjau semua praktisi dan membawa beberapa praktisi juga. Jadi ada praktisi internasional yang berpartisipasi tahun ini. Ada begitu banyak orang yang dinamis. Bersama-sama kami menyusun susunan acara yang masuk akal untuk tahun ini,” jelasnya saat wawancara.
Jadwal yang diselaraskan dengan kalender Bali ini memanfaatkan energi unik setiap hari, menawarkan ceramah dan sesi oleh Erykah sendiri dan tokoh berpengaruh lainnya seperti KT The Arch Degree, NOTEP, Fa' Pawaka, dan Waangenga Blanco.
Mixmag Asia diberi kesempatan untuk mengikuti sesi interview dengan Erykah, di mana dia menjelaskan lebih dalam tentang arti wellness, dan bagaimana itu menjadi bagian utama dari kehidupan dan kariernya.
Sebagai acara yang bertujuan untuk menyatukan jiwa yang sama, kami bertanya tentang pentingnya komunitas dan kebersamaan dalam perjalanan seseorang menuju wellness.
“Ini sangat penting. Munculnya berbagai energi dan perasaan yang semuanya memiliki agenda yang sama—sangat kuat, dan sangat menyegarkan. Menurut aku penting untuk berada di sekitar orang-orang dengan postur, semangat, dan sikap yang sama. Ini memajukan praktik kamu. Mau praktik apa pun itu, komunitasnya juga membuat kamu bertanggung jawab atas perjalanan pribadi kamu sendiri. Bahkan kalaupun nggak dibahas, itu dipahami bahwa kita semua ada di sini untuk saling mengangkat dan saling memberi ruang. Ada sesuatu yang menyegarkan tentang itu dan itu adalah penyembuhan sendiri,” jelas Erykah.
Baca selanjutnya: WALLS akan hadir di Bali bersama Answer Code Request
Menyinggung topik musik, dia dengan fasih mengartikulasikan hubungannya yang mendalam dengan musik, menggambarkannya sebagai "frekuensi dan getaran" - inti dari gerakan di alam semesta.
"Musik adalah tempat ingatan kita disimpan... melalui musik, emosi kita digali." Menekankan kekuatan musik untuk menyatukan orang, dia menambahkan, "Melalui musik, kita mulai menjadi selaras dengan metronom planet. Melalui musik, kita menjadi terikat satu sama lain."
Erykah, seorang doula, juga menyebutkan musik sebagai kekuatan penyembuhan, dengan menyarankan, "Melalui suara dan penyerapannya, kita bisa disembuhkan, dipulihkan."
Baca selanjutnya: LUNA Beach Club memanfaatkan seni untuk pengalaman imersif dan eksperimental yang sensorik
Ketika ditanya tentang keaslian budaya dari praktik wellness, Erykah menganjurkan keterlibatan praktisi adat untuk menjaga rasa hormat terhadap asal-usul budaya, yang dia terapkan dalam jajaran Merasa.
Dia menekankan pentingnya memahami dan menghormati tradisi, menyesali kurangnya kepemimpinan moral dalam masyarakat kontemporer.
“Menurut aku kami melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menemukan praktisi adat. Penting sekali untuk menghormati dan mengamati tradisi, terutama cara-cara lama. Kita nggak lagi punya pemimpin atau orang yang cukup sadar moral untuk memimpin kita dengan cara-cara ini. Jadi aku pikir sangat penting untuk menemukan hubungan dengan tradisi tersebut melalui seseorang yang merupakan praktisi adat.”
Baca selanjutnya: Five tips for keeping your mind & body healthy in the studio
Aspek penting lainnya yang dia garis bawahi adalah belajar dari mereka yang berakar kuat pada warisan budaya.
"Sangat penting untuk berlatih dengan seseorang yang benar-benar memahami asal-usul dari apa yang mereka ajarkan," katanya, sambil menunjukkan pentingnya melestarikan dan meneruskan pengetahuan tradisional.
Merasa berlangsung di Desa Potato Head pada 1-8 Juni; tiket dan informasi di sini.
Amira Waworuntu adalah Managing Editor Mixmag Asia, ikuti dia di Instagram.