Search Menu
Home Latest News Menu
News & Events

Dari Jakarta Selatan, Dancepool bersama HWG ikut merevitalisasi musik elektronik underground

Menjadi salah satu movement untuk underground music di Jakarta, REVIVE Volume 6 menjadi event terakhir Dancepool x HWG di tahun 2023

  • Jemima Panjaitan
  • 22 December 2023

“No need for fancy words or complicated concepts, just come as you are and enjoy the space” tulisan tersebut tertera di flyer REVIVE volume 1 dan itu yang menarik perhatian Mixmag Indonesia saat berkenalan pertama kali dengan Dancepool.

Kancah musik elektronik di Indonesia seperti nggak ada hentinya — tiap minggu hal baru selalu aja berdatangan dan semua orang seperti haus akan hal-hal baru. Terutamanya di Jakarta—skena underground saat ini semakin bervariasi dari genre musik yang dimainkan.

Dancepool pun akhirnya berkolaborasi dengan HWG untuk merayakan budaya musik elektronik underground melalui REVIVE yang sudah menginjak Volume 6 yang dilaksanakan November lalu di Helen’s Gunawarman.

Langkah pertama terciptanya gerakan ini berawal dari awal tahun 2023 dimana Dancepool punya keinginan bagi DJ mereka untuk menunjukkan alter ego masing-masing dengan memainkan genre yang nggak biasa mereka tampilkan sebelumnya di kalangan penjelajah lantai dansa di Jakarta. Acara bertajuk DANSAPALOOZA ini mendapatkan perhatian dari HWG dimana mereka sedang mencoba untuk membawa skena musik elektronik underground ke venue mereka yang sudah lazim dengan bigroom electronic music yang mainstream.

Baca selanjutnya: Discover underground producers whilst navigating a cyberpunk & neon-soaked vision of Hong Kong

Mixmag Indonesia juga sempat menanyakan bagaimana perkembangan skena yang biasa disebut juga dengan skena sayap kiri atau left field ini.

“Musik underground ini nggak hanya berkembang di kancah musik elektronik aja. Musik underground juga berkembang di musik hiphop, indie rock, indie pop bahkan sampai punk yang sejarahnya sudah lebih lama ada di Indonesia” tulis Anka, salah satu bagian dari Dancepool.

Melihat perkembangannya di Jakarta, kolektif-kolektif yang ada sekarang sudah punya homebase mereka masing-masing, sehingga pergerakan musik elektronik underground pun tidak besar dibanding dengan musik komersial yang lebih diterima oleh masyarakat luas dan tentunya didukung oleh nama-nama besar dalam industri musik di Indonesia.

Menurut Dancepool, skena musik elektronik underground sekarang sudah tidak berakar dari gerakan counter-culture dari budaya mainstream yang sudah ada karena kompasnya sudah bergeser ke sisi ekonomi.

“Nggak ada yang salah sebenernya—tapi menurut kami ini kenapa setiap kolektif sekarang sudah jalan sendiri-sendiri” ungkap Anka. Padahal sudah terbukti kalau setiap kolektif ini disatukan (biasanya dalam bentuk festival) ternyata gerakannya besar banget.

Solidaritas dalam skena musik underground ini yang Dancepool ingin jaga. Bukan hanya karena mereka adalah kolektif yang berasal dari satu almamater, tapi mereka ingin tetap saling berbagi dan saling merangkul semua orang yang terlibat dalam skena musik elektronik underground melalui musik-musik yang berkualitas. Gerakan ini juga menghasilkan memori-memori unik dan keseruannya sendiri.

“Sudah berulang kali terjadi sih waktu event berjalan tiba-tiba soundsystem mati total karena stop kontak listrik DJ booth nggak sengaja terinjak sama DJ nya sendiri atau flashdisk DJ yang lagi main didorong sama crowd di depan DJ booth dan jadinya error. Banyak juga yang pulang atau keluar venue menggunakan kursi roda karena sudah terhuyung-huyung. Agak rusuh sih jadinya, tapi ya memang itu yang ingin kami angkat suasananya"

Walaupun setiap kolektif atau gerakan misinya berbeda-beda, Dancepool ingin industri musik elektronik di Indonesia untuk saling mendukung satu sama lain walupun misi yang dimiliki beragam dan industri ini menciptakan identitas yang unik dan dipandang baik oleh dunia. “It's a dream that we all at Dancepool believe in”



Simak terus mengenai REVIVE volume selanjutnya dan keseruan Dancepool x HWG melalui laman Instagram mereka di sini.

Jemima Panjaitan adalah writer Mixmag Indonesia. Ikuti dia di Instagram.

Load the next article
Loading...
Loading...