Search Menu
Home Latest News Menu
News & Events

Lebih dari 1 juta versi "manipulasi" dari lagu-lagu berhak cipta ditemukan di platform streaming

Data baru mengungkapkan bahwa editan lagu sped-up dan slow-down ini diambil dari jutaan lagu yang mempunyai hak cipta sah

  • becky buckle | translated by: jemima panjaitan
  • 23 January 2024
Lebih dari 1 juta versi "manipulasi" dari lagu-lagu berhak cipta ditemukan di platform streaming

Sebuah studi baru telah menemukan lebih dari satu juta versi lagu yang "dimanipulasi" di platform streaming, yang sebagian besar tidak memiliki izin dari pemilik hak cipta.

Perusahaan teknologi Pex telah menganalisis lagu-lagu di seluruh platform streaming seperti Spotify, Apple Music dan TIDAL dan menemukan bahwa lagu-lagu yang "dimanipulasi" tersebut biasanya tidak memiliki lisensi legal untuk digunakan.

Banyak lagu yang telah dipercepat, diperlambat, atau "dimanipulasi", dan termasuk di antaranya adalah lagu 'Bloody Mary' oleh Lady Gaga yang mencapai 25 juta streaming dan 'Heartbeat' oleh Childish Gambino yang mencapai 19 juta streaming.

Baca selanjutnya: “You can’t commoditise brilliance”: are we truly ready for the AI revolution in music?

Seperti yang dilaporkan Pex, versi ini diklaim melakukan penipuan musik dan bahkan dapat mengambil "jutaan" dari pemilik hak cipta yang sah dalam bentuk royalti.

Berbicara dengan Music Business World, CEO Pex, Rasty Turek, mengatakan: "Dari penelitian kami, setidaknya 1% dari seluruh musik memiliki audio yang telah dimodifikasi, dan sistem yang ada saat ini tidak mampu menangkapnya."

"Jadi itu berarti setidaknya 1% dari seluruh musik disalahartikan dan disalahgunakan dalam arti tersebut. Dan... ini berarti banyak musisi pada dasarnya dibayar dengan tidak tepat [mengingat seberapa banyak] mereka diputar."

Turek menambahkan: "Ada [sebuah] pengikut besar yang pada dasarnya mencoba menikmati konten seperti ini. Nightcore mixes, dan sebagainya. Dan saya pikir awal dari gerakan ini emang sah-sah aja. Kalau orang menikmati jenis musik seperti ini, mereka seharusnya memang punya akses untuk mendengarkannya."

Baca selanjutnya: Harder, better, faster, stronger: has dance music got harder and faster?

Tahun lalu, Spotify mengumumkan akan mengubah struktur royaltinya, dengan laporan yang menyatakan bahwa mereka akan membayar lebih sedikit royalti kepada artis yang kurang populer.

Music Business Worldwide melaporkan bahwa layanan streaming ini berencana untuk meningkatkan ambang batas pembayaran royalti menjadi 1000 pemutaran per lagu.

Menurut Billboard, layanan streaming besar ini akan "mende-monetisasi lagu-lagu yang sebelumnya menerima 0,5% dari kumpulan royalti Spotify."

Baca laporan lengkap mengenai lagu-lagu yang "dimanipulasi" dari Pex di sini.



Becky Buckle adalah Editor Multimedia Mixmag, ikuti dia di Twitter.

Load the next article
Loading...
Loading...